MAKALAH
PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
BERAGAMA ISLAM DENGAN SADAR DAN KEBENARAN AGAMA
ISLAM
Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas
Mata Kuliah Pendidikan Agama Islam
Dosen Pembimbing:
Drs. Mawardi Ahmad,M.A.
Disusun oleh:
Kelompok 6
1. Dimas Igo Pratikel : 164110161
2. Muhammad Dzulfadhli : 164110182
3.
Selviona Rivelia : 164110142
PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS ISLAM RIAU
2016
KATA
PENGANTAR
Segala puji hanya milik Allah SWT.
Shalawat dan salam selalu tercurahkan kepada Rasulullah
SAW. Berkat limpahan dan rahmat-Nya penyusun
mampu menyelesaikan tugas makalah ini guna memenuhi
tugas mata kuliah Agama Islam.
Agama
sebagai sistem kepercayaan dalam kehidupan
umat manusia dapat dikaji melalui berbagai sudut pandang. Islam
sebagai agama yang telah berkembang selama
empat belas abad lebih menyimpan banyak
masalah yang perlu diteliti, baik itu
menyangkut ajaran dan pemikiran keagamaan
maupun realitas sosial, politik, ekonomi
dan budaya.
Dalam
penyusunan tugas atau materi ini, tidak sedikit hambatan yang penulis hadapi.
Namun penulis menyadari bahwa kelancaran dalam penyusunan materi ini tidak lain
berkat bantuan, dorongan, dan bimbingan orang tua, sehingga kendala-kendala
yang penulis hadapi teratasi.
Makalah
ini di susun oleh penyusun dengan berbagai rintangan. Baik itu yang datang dari
diri penyusun maupun yang datang dari luar. Namun dengan penuh kesabaran dan
terutama pertolongan dari Allah akhirnya makalah ini dapat terselesaikan.
Semoga
makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas dan menjadi sumbangan
pemikiran kepada pembaca khususnya para mahasiswa Universitas Islam Riau. Saya sadar bahwa makalah ini masih banyak
kekurangan dan jauh dari sempurna. Untuk
itu, kepada dosen pembimbing saya meminta
masukannya demi perbaikan pembuatan makalah
saya di masa yang akan datang dan mengharapkan
kritik dan saran dari para pembaca.
Pekanbaru, Agustus 2016
BERAGAMA
SECARA DEWASA
A.
Beragama Islam dengan Benar
Al-Qur’an
dan Hadits adalah dua pusaka Rasulullah SAW yang harus selalu dirujuk setiap muslim dalam segala aspek kehidupan. Satu dari
sekian aspek kehidupan yang sangat penting adalah pembentukan dan pengembangan
pribadi muslim. Sehingga dapat kita buktikan kebenaran pentingnya peringatan
Allah SWT sebagaimana firman Allah surah al isra’ (17) : 36
yang artinya
”Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan tentangnya. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati, semuanya itu akan diminta pertanggung jawabannya”. (Al Isra:36)
Penjelasan lengkap dari surah tadi:
"Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan tentangnya......."
Maksudnya, jangan mengikuti apa yang tidak kamu ketahui dan tidak penting bagimu. Jika kita memiliki pengetahuan, maka manusia boleh menetapkan suatu hukum berdasarkan pengetahuannya itu. (Tafsir Imam Qurthubi)
".......Sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati, semuanya itu akan diminta pertanggungan jawabnya"
Maksudnya masing-masing dari semua itu ditanya tentang apa yang dilakukannya. Hati ditanya tentang apa yang dia pikirkan dan dia yakini. Pendengaran dan penglihatan ditanya tentang apa yang dia lihat, dan pendengaran ditanya tentang apa yang ia dengar. Semua anggota tubuh akan diminta pertanggungjawaban di hari kiamat. (Tafsir Imam Qurthubi, Ibnu Katsir.)
Allah SWT melarang mengatakan sesuatu tanpa pengetahuan, bahkan melarang pula mengatakan sesuatu berdasarkan zan (dugaan) yang bersumber dari sangkaan dan ilusi (Tafsir Ibnu Katsir). Setidaknya ada sepuluh karakter atau ciri khas yang mesti melekat pada pribadi muslim sebagai berikut.
”Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan tentangnya. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati, semuanya itu akan diminta pertanggung jawabannya”. (Al Isra:36)
Penjelasan lengkap dari surah tadi:
"Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan tentangnya......."
Maksudnya, jangan mengikuti apa yang tidak kamu ketahui dan tidak penting bagimu. Jika kita memiliki pengetahuan, maka manusia boleh menetapkan suatu hukum berdasarkan pengetahuannya itu. (Tafsir Imam Qurthubi)
".......Sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati, semuanya itu akan diminta pertanggungan jawabnya"
Maksudnya masing-masing dari semua itu ditanya tentang apa yang dilakukannya. Hati ditanya tentang apa yang dia pikirkan dan dia yakini. Pendengaran dan penglihatan ditanya tentang apa yang dia lihat, dan pendengaran ditanya tentang apa yang ia dengar. Semua anggota tubuh akan diminta pertanggungjawaban di hari kiamat. (Tafsir Imam Qurthubi, Ibnu Katsir.)
Allah SWT melarang mengatakan sesuatu tanpa pengetahuan, bahkan melarang pula mengatakan sesuatu berdasarkan zan (dugaan) yang bersumber dari sangkaan dan ilusi (Tafsir Ibnu Katsir). Setidaknya ada sepuluh karakter atau ciri khas yang mesti melekat pada pribadi muslim sebagai berikut.
1. Salimul Aqidah (Aqidah yang
bersih)
Salimul aqidah merupakan sesuatu yang harus ada pada
setiap muslim. Dengan aqidah yang bersih, seorang muslim akan memiliki ikatan
yang kuat kepada ALLAH SWT. Dengan ikatan yang kuat itu dia tidak akan
menyimpang dari jalan dan ketentuan-ketentuanNya.
Dengan kebersihan dan kemantapan aqidah, seorang muslim akan menyerahkan
segala perbuatannya kepada ALLAH.
“Sesungguhnya shalatku, ibadahku, hidupku dan matiku, semua bagi ALLAH
tuhan semesta alam” (QS. Al-An’aam [6]:162).
2. Shahihul Ibadah (ibadah yang
benar)
Shahihul ibadah merupakan salah satu perintah
Rasulullah SAW yang penting. Dalam salah satu
haditsnya, beliau bersabda:
“Shalatlah kamu sebagaimana melihat aku shalat”.
Dari ungkapan ini maka dapat disimpulkan bahwa dalam melaksanakan setiap
peribadatan haruslah merujuk kepada sunnah Rasul SAW yang berarti tidak boleh
ada unsur penambahan atau pengurangan.
3. Matinul Khuluq (akhlak yang
kokoh)
Matinul khuluq merupakan sikap dan perilaku yang harus
dimiliki oleh setiap muslim, baik dalam hubungannya kepada ALLAH SWT maupun
dengan makhluk-makhlukNya. Dengan akhlak yang mulia, manusia akan bahagia dalam
hidupnya, baik di dunia apalagi di akhirat.
Rasulullah SAW diutus untuk memperbaiki akhlak dan beliau sendiri telah
mencontohkan kepada kita akhlaknya yang agung sehingga diabadikan oleh ALLAH
SWT di dalam Al Qur’an. ALLAH berfirman yang artinya:
“Dan sesungguhnya kamu benar-benar memiliki akhlak yang agung” (QS.
Al-Qalam [68]:4).
4. Qowiyyul Jismi (kekuatan jasmani)
Qowiyyul jismi merupakan salah satu sisi pribadi
muslim yang harus ada. Kekuatan jasmani berarti seorang muslim memiliki daya
tahan tubuh sehingga dapat melaksanakan ajaran Islam secara optimal dengan
fisiknya yang kuat. Shalat, puasa, zakat dan haji merupakan amalan di dalam
Islam yang harus dilaksanakan dengan fisik yang sehat dan kuat. Apalagi
berjihad di jalan ALLAH dan bentuk-bentuk perjuangan lainnya.
Karena kekuatan jasmani juga termasuk hal yang penting, maka Rasulullah SAW
bersabda yang artinya:
“Mukmin yang kuat lebih aku cintai daripada mukmin yang lemah. (HR. Muslim)
5. Mutsaqqoful Fikri (intelek dalam
berfikir)
Mutsaqqoful fikri merupakan salah satu sisi pribadi
muslim yang juga penting. Karena itu salah satu sifat Rasul adalah fatonah (cerdas).
Al Qur’an juga banyak mengungkap ayat-ayat yang merangsang manusia untuk
berfikir, misalnya firman Allah yang artinya:
“Mereka bertanya kepadamu tentang khamar dan judi. Katakanlah: “pada
keduanya itu terdapat dosa besar dan beberapa manfaat bagi manusia, tetapi dosa
keduanya lebih besar dari manfaatnya”. Dan mereka bertanya kepadamu apa yang
mereka nafkahkan. Katakanlah: “Yang lebih dari keperluan”. Demikianlah ALLAH
menerangkan ayat-ayat-Nya kepadamu supaya kamu berfikir” (QS. Al-Baqarah [2]: 219)
Di dalam Islam, tidak ada satupun perbuatan yang harus
kita lakukan, kecuali harus dimulai dengan aktifitas berfikir. Karenanya
seorang muslim harus memiliki wawasan keislaman dan keilmuan yang luas.
6. Mujahadatul Linafsihi (berjuang
melawan hawa nafsu)
Mujahadatul linafsihi merupakan salah satu kepribadian
yang harus ada pada diri seorang muslim karena setiap manusia memiliki
kecenderungan pada yang baik dan yang buruk. Melaksanakan kecenderungan pada
yang baik dan menghindari yang buruk amat menuntut adanya kesungguhan.
Kesungguhan itu akan ada manakala seseorang berjuang dalam melawan hawa
nafsu. Hawa nafsu yang ada pada setiap diri manusia harus diupayakan tunduk
pada ajaran Islam. Rasulullah SAW bersabda yang artinya:
“Tidak beriman seseorang dari kamu sehingga ia menjadikan hawa nafsunya
mengikuti apa yang aku bawa (ajaran Islam)” (HR. Hakim)
7. Harishun Ala Waqtihi (pandai
menjaga waktu)
Harishun ala waqtihi merupakan faktor penting bagi
manusia. Hal ini karena waktu mendapat perhatian yang begitu besar dari ALLAH
dan Rasul-Nya. ALLAH SWT banyak bersumpah di dalam Al Qur’an dengan menyebut
nama waktu seperti wal fajri, wad dhuha, wal asri, wallaili dan seterusnya.
ALLAH SWT memberikan waktu kepada manusia dalam jumlah
yang sama, yakni 24 jam sehari semalam. Dari waktu yang 24 jam itu, ada manusia
yang beruntung dan tak sedikit manusia yang rugi. Oleh karena itu setiap muslim
amat dituntut untuk pandai mengelola waktunya dengan baik sehingga waktu
berlalu dengan penggunaan yang efektif, tak ada yang sia-sia. Maka diantara
yang disinggung oleh Nabi SAW adalah memanfaatkan momentum lima perkara sebelum
datang lima perkara, yakni waktu hidup sebelum mati, sehat sebelum datang
sakit,muda sebelum tua, senggang sebelum sibuk dan kaya sebelum miskin.
8. Munazhzhamun fi Syuunihi (teratur
dalam suatu urusan)
Munazhzhaman fi syuunihi termasuk kepribadian seorang
muslim yang ditekankan oleh Al Qur’an maupun sunnah. Oleh karena itu dalam
hukum Islam, baik yang terkait dengan masalah ubudiyah maupun muamalah harus
diselesaikan dan dilaksanakan dengan
baik. Ketika suatu urusan ditangani secara bersama-sama, maka diharuskan
bekerjasama dengan baik sehingga ALLAH menjadi cinta kepadanya.
Dengan kata lain, suatu urusan mesti dikerjakan secara profesional. Apapun
yang dikerjakan, profesionalisme selalu diperhatikan. Bersungguh-sungguh,
bersemangat, berkorban, berkelanjutan dan berbasis ilmu pengetahuan merupakan
hal-hal yang mesti mendapat perhatian serius dalam penunaian tugas-tugas.
9. Qodirun Alal Kasbi (memiliki kemampuan
usaha sendiri/mandiri)
Qodirun alal kasbi merupakan ciri lain yang harus ada
pada diri seorang muslim. Ini merupakan sesuatu yang amat diperlukan.
Mempertahankan kebenaran dan berjuang menegakkannya baru bisa dilaksanakan
manakala seseorang memiliki kemandirian terutama dari segi ekonomi. Tak sedikit
seseorang mengorbankan prinsip yang telah dianutnya karena tidak memiliki
kemandirian dari segi ekonomi.
Karena, pribadi muslim tidaklah mesti miskin, seorang muslim boleh saja
kaya bahkan memang harus kaya agar dia bisa menunaikan ibadah haji dan umroh,
zakat, infaq, shadaqah dan mempersiapkan masa depan yang baik. Oleh karena itu
perintah mencari nafkah amat banyak di dalam Al Qur’an maupun hadits dan hal
itu memiliki keutamaan yang sangat tinggi.
10. Nafi’un Lighoirihi (bermanfaat
bagi orang lain)
Nafi’un lighoirihi merupakan sebuah tuntutan kepada
setiap muslim. Manfaat yang dimaksud tentu saja manfaat yang baik sehingga
dimanapun dia berada, orang disekitarnya merasakan keberadaan. Jangan sampai
keberadaan seorang muslim tidak menggenapkan dan ketiadaannya tidak
mengganjilkan.
Ini berarti setiap muslim itu harus selalu berfikir, mempersiapkan dirinya
dan berupaya semaksimal untuk bisa bermanfaat dan mengambil peran yang baik
dalam masyarakatnya. Dalam kaitan ini, Rasulullah SAW bersabda yang artinya:
“Sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi orang lain” (HR.
Qudhy dari Jabir)
B. Kebenaran Agama
Sebagai
agama yang dianggap paling benar dan memang paling benar tanpa keraguan, maka Islam
menyediakan bukti-bukti kebenarannya itu dan Allah menampakkannya kepada
orang-orang yang dikehendaki-Nya, yakni orang-orang yang mau berpikir dan mau
menerima kebenaran. Kebenaran agama Islam itu logis, bisa dinalar oleh akal,
dan menakjubkan. Diantara bukti-bukti kebenaran Islam yaitu:
1.
Letak
kebenaran Islam yang pertama adalah konsep tauhidnya. Dalam islam Tuhan itu
Esa, yakni Allah SWT. Laa ilaaha illallah, begitulah menurut islam. Bagaimana
hal ini menjadi bukti? Kalau kita mau berpikir sejenak, ternyata
Ke-Esa-an Tuhan itu sangatlah benar, dan adanya tuhan selain Tuhan yang Esa itu
mustahil. Analoginya, kita misalkan sebuah mobil. Jika di dalam mobil terdapat
dua setir atau lebih dengan masing-masing setir dikendalikan oleh satu sopir, maka apa yang
akan terjadi? Jelaslah akan terjadi “kesemrawutan” dalam mobil itu. Jika satu
sopir hendak membelok ke kanan, tetapi sopir yang lain membelok ke kiri atau
tidak mau belok misalkan. Lalu dimana letak keserasiannya? Jelas tidak ada,
tidak ada keseimbangan, tidak ada kesamaan ego antara dua sopir tadi yang
menyebabkan mobil tadi kehilangan kendali dan mungkin akan terjadi kecelakaan.
Nah begitu juga dengan alam ini jika alam ini dikendalikan oleh dua tuhan
dengan ego yang bebeda, maka hancurlah alam ini.
2.
Bukti yang
kedua adalah rosul yang membawa dan menyebarkan syariat Islam ini. Sejarah
membuktikan, Muhammad SAW sebagai Rosulullah adalah sosok yang tauladan. Beliau
terkenal dengan kejujurannya, keluhuran budi pekertinya, bijak, ramah, tidak
sombong, dan lain sebagainya. Bahkan disegani kawan maupun lawannya.beliau
adalah sosok yang suci dan dijaga dari segala kesalahan, bahkan beliau tidak
pernah berbohomg satu kalipun semasa hidupnya, sehingga ketika beliau masih
muda dan saat itu belum diangkat menjadi rosul, beliau sudah mendapat gelar
AL-AMIN (orang-orang yang dapat dipercaya) yang diberikan oleh kaumnya,
meskipun pada akhirnya kaumnya mendustakan beliau dan tidak percaya akan
kenabian Beliau. Dari sifat-sifat beliau yang agung itulah, maka terbuktilah
kebenaran agama Islam ini. Bahkan ada tokoh barat yang mengatakan, “tidak ada
seorang pemimpin pun yang bisa seperti Muhammad, dia
membuat revolusi hanya dalam 23 tahun, sedangkan negara-negara eropa
membutuhkan ratusan tahun untuk revolusi”.
3.
Ketiga,
letak kebenaran Islam terdapat pada kitabnya. Al-Quran adalah kitab umat Islam
yang memilikik kebenaran. Kitab ini dijaga oleh Allah hingga akhir zaman,
sehingga tidak akan ada perbedaan antara Al-Quran ketika zaman Muhammad SAW
dengan Al-Quran di zaman ini, bahkan nantinya hingga akhir zaman. Selain itu,
jika kita perhatikan, di dalam Al-Quran terdapat banyak sekali Ilmu pengetahuan
yang tidak mungkin diketahui oleh orang-orang pada zaman diturunkannya dan
bahkan dikagumi kebenarannya di zaman ini. Contohnya saja adalah proses
kejadian manusia dalam QS Al-Mukminun ayat 12-14, atau mengenai rotasi bumi, “Dan
kamu lihat gunung-gunung itu, kamu sangka dia tetap di tempatnya, padahal ia
berjalan sebagai jalannya awan. (Begitulah) perbuatan Allah yang membuat dengan
kokoh tiap-tiap sesuatu.” (QS. An Naml : 88)”, atau pun teori revolusi bulan
terhadap bumi dan revolusi matahari terhadap inti galaksi, (dsb)...
4.
Bukti
selanjutnya adalah dari sisi isinya. Kita ketahui bahwa agama Islam itu selaras dengan
kebutuhan naluri manusia. Islam tidak melarang apa yang menjadi kebutuhan
manusia, Islam hanya melarang hal-hal yang merugikan bagi manusia. Contohnya, agama islam tidak
melarang perkawinan, sebagaimana bahkan menganjurkannya, karena itu adalah
kebutuhan manusia. Islam juga memerintahkan manusia agar menuntut ilmu hingga
akhir hayatnya, bahkan ketempat yang jauh sekalipun sebagai bukti bahwa Islam
sangat paham dan sejalan dengan naluri manusia sebagai makhluk yang memiliki
kecerdasan dan kemampuan akal tinggi. Namun Islam juga tidak lupa agar manusia
tidak terlalu larut dalam dunia ilmu pengetahuan sehingga melupakan hak-hak
alam lalu membuat kerusakan, maka Allh berfirman, “............janganlah kamu
membuat kerusakan di muka bumi.........”. selain itu apa yang diajarkan Islam
juga kompleks. Mulai dari bagaimana cara makan, minum, kencing, buang hajat,
bersuci, bagaimana berhubungan dengan Tuhannya, bagaimana berhubungan dengan
sesamanya, semuanya diajarkan. Tidak ada satu pun hal sepele yang lewat dari
ajaran Islam. Hal ini membuktikan akan kebenaran Islam serta kemuliaannya
sebagai agama yang diturunkan Allah dan diridhoi-Nya.
KESIMPULAN
Dalam beragama hendaknya kita bisa membedakan mana yang benar dan mana
yang salah secara sadar tanpa ikut-ikutan orang lain. Karena semua yang kita lakukan selama didunia akan
dipertanggung jawabkan.
Hati ditanya tentang apa yang dia pikirkan dan dia yakini. Pendengaran dan
penglihatan ditanya tentang apa yang dia lihat, dan pendengaran ditanya tentang
apa yang ia dengar. Semua anggota tubuh akan diminta pertanggungjawaban di hari
kiamat.
Sebagai umat Muslim, kita harus mengetahui dan meyakini tentang kebenaran
agama yang kita anut. Bahwasanya agama Islam adalah agama yang datangnya dari
Allah dan tidak ada keraguan pada nya. Diantaranya berbagai kebenaran dalam
agama Islam terdapat pada :
1. Konsep tauhidnya
2. Sifat Rasul yang
membawa dan menyebarkan syariat Islam
3. Kitab Al-quran, serts
4. Ajaran-ajaran yang terdapat dalam Islam
Saya rasa hanya sekian
yang dapat saya sampaikan pada makalah ini, dan masih ada banyak lagi
bukti-bukti kebenaran Islam lainnya yang menjadikan Islam adalah agama yang
sempurna. Oleh karena itu kita sebagai muslim harus semakin yakin dan
meningkatkan keimanan kita,amiin ya robbal alamiin.
Daftar pustaka
Tidak ada komentar:
Posting Komentar