Rabu, 16 November 2016

Beragama Islam Secara Dewasa




MAKALAH
PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
BERAGAMA ISLAM DENGAN SADAR DAN KEBENARAN AGAMA ISLAM

Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas

Mata Kuliah Pendidikan Agama Islam

Dosen Pembimbing:

Drs. Mawardi Ahmad,M.A.
Disusun oleh:
Kelompok 6
1.       Dimas Igo Pratikel               : 164110161
2.       Muhammad Dzulfadhli         : 164110182
3.       Selviona Rivelia                         : 164110142

PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI

FAKULTAS PERTANIAN 

UNIVERSITAS ISLAM RIAU

2016




KATA PENGANTAR

Segala  puji  hanya  milik  Allah SWT.  Shalawat  dan  salam  selalu tercurahkan kepada Rasulullah SAW.  Berkat  limpahan  dan rahmat-Nya penyusun  mampu  menyelesaikan  tugas  makalah ini guna memenuhi tugas  mata kuliah Agama Islam.
Agama  sebagai  sistem  kepercayaan  dalam  kehidupan  umat  manusia  dapat  dikaji melalui  berbagai  sudut  pandang.  Islam  sebagai  agama  yang  telah  berkembang  selama  empat  belas  abad  lebih  menyimpan  banyak  masalah  yang  perlu  diteliti,  baik  itu  menyangkut  ajaran  dan  pemikiran  keagamaan  maupun  realitas  sosial,  politik,  ekonomi  dan  budaya.
Dalam penyusunan tugas atau materi ini, tidak sedikit hambatan yang penulis hadapi. Namun penulis menyadari bahwa kelancaran dalam penyusunan materi ini tidak lain berkat bantuan, dorongan, dan bimbingan orang tua, sehingga kendala-kendala yang penulis hadapi teratasi.
Makalah ini di susun oleh penyusun dengan berbagai rintangan. Baik itu yang datang dari diri penyusun maupun yang datang dari luar. Namun dengan penuh kesabaran dan terutama pertolongan dari Allah akhirnya makalah ini dapat terselesaikan.
Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas dan menjadi sumbangan pemikiran kepada pembaca khususnya para mahasiswa Universitas Islam Riau. Saya sadar bahwa makalah ini masih banyak kekurangan dan jauh dari sempurna. Untuk itu,  kepada  dosen  pembimbing  saya  meminta  masukannya  demi  perbaikan  pembuatan  makalah  saya  di  masa  yang  akan  datang dan mengharapkan kritik dan saran dari para pembaca.

                                                                                    Pekanbaru, Agustus 2016




 

BERAGAMA SECARA DEWASA
A.   Beragama Islam dengan Benar
Al-Qur’an dan Hadits adalah dua pusaka Rasulullah SAW yang harus selalu dirujuk setiap  muslim dalam segala aspek kehidupan. Satu dari sekian aspek kehidupan yang sangat penting adalah pembentukan dan pengembangan pribadi muslim. Sehingga dapat kita buktikan kebenaran pentingnya peringatan Allah SWT sebagaimana firman Allah surah al isra’ (17) : 36 yang artinya
            ”Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan tentangnya. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati, semuanya itu akan diminta pertanggung jawab
annya”. (Al Isra:36)
Penjelasan lengkap dari surah tadi:
            "Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan tentangnya......."
Maksudnya, jangan mengikuti apa yang tidak kamu ketahui dan tidak penting bagimu. Jika kita memiliki pengetahuan, maka manusia boleh menetapkan suatu hukum berdasarkan pengetahuannya itu. (Tafsir Imam Qurthubi)
            ".......Sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati, semuanya itu akan diminta pertanggungan jawabnya"
Maksudnya masing-masing dari semua itu ditanya tentang apa yang dilakukannya. Hati ditanya tentang apa yang dia pikirkan dan dia yakini. Pendengaran dan penglihatan ditanya tentang apa yang dia lihat, dan pendengaran ditanya tentang apa yang ia dengar. Semua anggota tubuh akan diminta pertanggungjawaban di hari kiamat. (Tafsir Imam Qurthubi, Ibnu Katsir.)
            Allah SWT melarang mengatakan sesuatu tanpa pengetahuan, bahkan melarang pula mengatakan sesuatu berdasarkan zan (dugaan) yang bersumber dari sangkaan dan ilusi (Tafsir Ibnu Katsir)
. Setidaknya ada sepuluh karakter atau ciri khas yang mesti melekat pada pribadi muslim sebagai berikut.






1. Salimul Aqidah (Aqidah yang bersih)
Salimul aqidah merupakan sesuatu yang harus ada pada setiap muslim. Dengan aqidah yang bersih, seorang muslim akan memiliki ikatan yang kuat kepada ALLAH SWT. Dengan ikatan yang kuat itu dia tidak akan menyimpang dari jalan dan ketentuan-ketentuanNya.
Dengan kebersihan dan kemantapan aqidah, seorang muslim akan menyerahkan segala perbuatannya kepada ALLAH.

“Sesungguhnya shalatku, ibadahku, hidupku dan matiku, semua bagi ALLAH tuhan semesta alam” (QS. Al-An’aam [6]:162).

2. Shahihul Ibadah (ibadah yang benar)
Shahihul ibadah merupakan salah satu perintah Rasulullah SAW yang penting. Dalam salah satu haditsnya, beliau bersabda:
“Shalatlah kamu sebagaimana melihat aku shalat”.
Dari ungkapan ini maka dapat disimpulkan bahwa dalam melaksanakan setiap peribadatan haruslah merujuk kepada sunnah Rasul SAW yang berarti tidak boleh ada unsur penambahan atau pengurangan.

3. Matinul Khuluq (akhlak yang kokoh) 
Matinul khuluq merupakan sikap dan perilaku yang harus dimiliki oleh setiap muslim, baik dalam hubungannya kepada ALLAH SWT maupun dengan makhluk-makhlukNya. Dengan akhlak yang mulia, manusia akan bahagia dalam hidupnya, baik di dunia apalagi di akhirat.
Rasulullah SAW diutus untuk memperbaiki akhlak dan beliau sendiri telah mencontohkan kepada kita akhlaknya yang agung sehingga diabadikan oleh ALLAH SWT di dalam Al Qur’an. ALLAH berfirman yang artinya:
“Dan sesungguhnya kamu benar-benar memiliki akhlak yang agung” (QS. Al-Qalam [68]:4).

4. Qowiyyul Jismi (kekuatan jasmani)
Qowiyyul jismi merupakan salah satu sisi pribadi muslim yang harus ada. Kekuatan jasmani berarti seorang muslim memiliki daya tahan tubuh sehingga dapat melaksanakan ajaran Islam secara optimal dengan fisiknya yang kuat. Shalat, puasa, zakat dan haji merupakan amalan di dalam Islam yang harus dilaksanakan dengan fisik yang sehat dan kuat. Apalagi berjihad di jalan ALLAH dan bentuk-bentuk perjuangan lainnya.
Karena kekuatan jasmani juga termasuk hal yang penting, maka Rasulullah SAW bersabda yang artinya:
“Mukmin yang kuat lebih aku cintai daripada mukmin yang lemah. (HR. Muslim)






5. Mutsaqqoful Fikri (intelek dalam berfikir) 
Mutsaqqoful fikri merupakan salah satu sisi pribadi muslim yang juga penting. Karena itu salah satu sifat Rasul adalah fatonah (cerdas). Al Qur’an juga banyak mengungkap ayat-ayat yang merangsang manusia untuk berfikir, misalnya firman Allah yang artinya:
“Mereka bertanya kepadamu tentang khamar dan judi. Katakanlah: “pada keduanya itu terdapat dosa besar dan beberapa manfaat bagi manusia, tetapi dosa keduanya lebih besar dari manfaatnya”. Dan mereka bertanya kepadamu apa yang mereka nafkahkan. Katakanlah: “Yang lebih dari keperluan”. Demikianlah ALLAH menerangkan ayat-ayat-Nya kepadamu supaya kamu berfikir” (QS. Al-Baqarah [2]: 219)
Di dalam Islam, tidak ada satupun perbuatan yang harus kita lakukan, kecuali harus dimulai dengan aktifitas berfikir. Karenanya seorang muslim harus memiliki wawasan keislaman dan keilmuan yang luas.

6. Mujahadatul Linafsihi (berjuang melawan hawa nafsu)
Mujahadatul linafsihi merupakan salah satu kepribadian yang harus ada pada diri seorang muslim karena setiap manusia memiliki kecenderungan pada yang baik dan yang buruk. Melaksanakan kecenderungan pada yang baik dan menghindari yang buruk amat menuntut adanya kesungguhan.
Kesungguhan itu akan ada manakala seseorang berjuang dalam melawan hawa nafsu. Hawa nafsu yang ada pada setiap diri manusia harus diupayakan tunduk pada ajaran Islam. Rasulullah SAW bersabda yang artinya:
“Tidak beriman seseorang dari kamu sehingga ia menjadikan hawa nafsunya mengikuti apa yang aku bawa (ajaran Islam)” (HR. Hakim)

7. Harishun Ala Waqtihi (pandai menjaga waktu)
Harishun ala waqtihi merupakan faktor penting bagi manusia. Hal ini karena waktu mendapat perhatian yang begitu besar dari ALLAH dan Rasul-Nya. ALLAH SWT banyak bersumpah di dalam Al Qur’an dengan menyebut nama waktu seperti wal fajri, wad dhuha, wal asri, wallaili dan seterusnya.
ALLAH SWT memberikan waktu kepada manusia dalam jumlah yang sama, yakni 24 jam sehari semalam. Dari waktu yang 24 jam itu, ada manusia yang beruntung dan tak sedikit manusia yang rugi. Oleh karena itu setiap muslim amat dituntut untuk pandai mengelola waktunya dengan baik sehingga waktu berlalu dengan penggunaan yang efektif, tak ada yang sia-sia. Maka diantara yang disinggung oleh Nabi SAW adalah memanfaatkan momentum lima perkara sebelum datang lima perkara, yakni waktu hidup sebelum mati, sehat sebelum datang sakit,muda sebelum tua, senggang sebelum sibuk dan kaya sebelum miskin.

8. Munazhzhamun fi Syuunihi (teratur dalam suatu urusan)
Munazhzhaman fi syuunihi termasuk kepribadian seorang muslim yang ditekankan oleh Al Qur’an maupun sunnah. Oleh karena itu dalam hukum Islam, baik yang terkait dengan masalah ubudiyah maupun muamalah harus diselesaikan dan dilaksanakan dengan
baik. Ketika suatu urusan ditangani secara bersama-sama, maka diharuskan bekerjasama dengan baik sehingga ALLAH menjadi cinta kepadanya.
Dengan kata lain, suatu urusan mesti dikerjakan secara profesional. Apapun yang dikerjakan, profesionalisme selalu diperhatikan. Bersungguh-sungguh, bersemangat, berkorban, berkelanjutan dan berbasis ilmu pengetahuan merupakan hal-hal yang mesti mendapat perhatian serius dalam penunaian tugas-tugas.

9. Qodirun Alal Kasbi (memiliki kemampuan usaha sendiri/mandiri) 
Qodirun alal kasbi merupakan ciri lain yang harus ada pada diri seorang muslim. Ini merupakan sesuatu yang amat diperlukan. Mempertahankan kebenaran dan berjuang menegakkannya baru bisa dilaksanakan manakala seseorang memiliki kemandirian terutama dari segi ekonomi. Tak sedikit seseorang mengorbankan prinsip yang telah dianutnya karena tidak memiliki kemandirian dari segi ekonomi.
Karena, pribadi muslim tidaklah mesti miskin, seorang muslim boleh saja kaya bahkan memang harus kaya agar dia bisa menunaikan ibadah haji dan umroh, zakat, infaq, shadaqah dan mempersiapkan masa depan yang baik. Oleh karena itu perintah mencari nafkah amat banyak di dalam Al Qur’an maupun hadits dan hal itu memiliki keutamaan yang sangat tinggi.

10. Nafi’un Lighoirihi (bermanfaat bagi orang lain)
Nafi’un lighoirihi merupakan sebuah tuntutan kepada setiap muslim. Manfaat yang dimaksud tentu saja manfaat yang baik sehingga dimanapun dia berada, orang disekitarnya merasakan keberadaan. Jangan sampai keberadaan seorang muslim tidak menggenapkan dan ketiadaannya tidak mengganjilkan.
Ini berarti setiap muslim itu harus selalu berfikir, mempersiapkan dirinya dan berupaya semaksimal untuk bisa bermanfaat dan mengambil peran yang baik dalam masyarakatnya. Dalam kaitan ini, Rasulullah SAW bersabda yang artinya:
“Sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi orang lain” (HR. Qudhy dari Jabir)

B.  Kebenaran Agama
Sebagai agama yang dianggap paling benar dan memang paling benar tanpa keraguan, maka Islam menyediakan bukti-bukti kebenarannya itu dan  Allah menampakkannya kepada orang-orang yang dikehendaki-Nya, yakni orang-orang yang mau berpikir dan mau menerima kebenaran. Kebenaran agama Islam itu logis, bisa dinalar oleh akal, dan menakjubkan. Diantara bukti-bukti kebenaran Islam yaitu:
1.      Letak kebenaran Islam yang pertama adalah konsep tauhidnya. Dalam islam Tuhan itu Esa, yakni Allah SWT. Laa ilaaha illallah, begitulah menurut islam. Bagaimana hal ini menjadi bukti?  Kalau kita mau berpikir sejenak, ternyata Ke-Esa-an Tuhan itu sangatlah benar, dan adanya tuhan selain Tuhan yang Esa itu mustahil. Analoginya, kita misalkan sebuah mobil. Jika di dalam mobil terdapat dua setir atau lebih dengan masing-masing setir dikendalikan oleh satu sopir, maka apa yang akan terjadi? Jelaslah akan terjadi “kesemrawutan” dalam mobil itu. Jika satu sopir hendak membelok ke kanan, tetapi sopir yang lain membelok ke kiri atau tidak mau belok misalkan. Lalu dimana letak keserasiannya? Jelas tidak ada, tidak ada keseimbangan, tidak ada kesamaan ego antara dua sopir tadi yang menyebabkan mobil tadi kehilangan kendali dan mungkin akan terjadi kecelakaan. Nah begitu juga dengan alam ini jika alam ini dikendalikan oleh dua tuhan dengan ego yang bebeda, maka hancurlah alam ini.

2.      Bukti yang kedua adalah rosul yang membawa dan menyebarkan syariat Islam ini. Sejarah membuktikan, Muhammad SAW sebagai Rosulullah adalah sosok yang tauladan. Beliau terkenal dengan kejujurannya, keluhuran budi pekertinya, bijak, ramah, tidak sombong, dan lain sebagainya. Bahkan disegani kawan maupun lawannya.beliau adalah sosok yang suci dan dijaga dari segala kesalahan, bahkan beliau tidak pernah berbohomg satu kalipun semasa hidupnya, sehingga ketika beliau masih muda dan saat itu belum diangkat menjadi rosul, beliau sudah mendapat gelar AL-AMIN (orang-orang yang dapat dipercaya) yang diberikan oleh kaumnya, meskipun pada akhirnya kaumnya mendustakan beliau dan tidak percaya akan kenabian Beliau. Dari sifat-sifat beliau yang agung itulah, maka terbuktilah kebenaran agama Islam ini. Bahkan ada tokoh barat yang mengatakan, “tidak ada seorang pemimpin pun yang bisa seperti Muhammad, dia membuat revolusi hanya dalam 23 tahun, sedangkan negara-negara eropa membutuhkan ratusan tahun untuk revolusi”.

3.      Ketiga, letak kebenaran Islam terdapat pada kitabnya. Al-Quran adalah kitab umat Islam yang memilikik kebenaran. Kitab ini dijaga oleh Allah hingga akhir zaman, sehingga tidak akan ada perbedaan antara Al-Quran ketika zaman Muhammad SAW dengan Al-Quran di zaman ini, bahkan nantinya hingga akhir zaman. Selain itu, jika kita perhatikan, di dalam Al-Quran terdapat banyak sekali Ilmu pengetahuan yang tidak mungkin diketahui oleh orang-orang pada zaman diturunkannya dan bahkan dikagumi kebenarannya di zaman ini. Contohnya saja adalah proses kejadian manusia dalam QS Al-Mukminun ayat 12-14, atau mengenai rotasi bumi, “Dan kamu lihat gunung-gunung itu, kamu sangka dia tetap di tempatnya, padahal ia berjalan sebagai jalannya awan. (Begitulah) perbuatan Allah yang membuat dengan kokoh tiap-tiap sesuatu.” (QS. An Naml : 88)”, atau pun teori revolusi bulan terhadap bumi dan revolusi matahari terhadap inti galaksi, (dsb)...

4.      Bukti selanjutnya adalah dari sisi isinya. Kita ketahui bahwa agama Islam itu selaras dengan kebutuhan naluri manusia. Islam tidak melarang apa yang menjadi kebutuhan manusia, Islam hanya melarang hal-hal yang merugikan bagi manusia. Contohnya, agama islam tidak melarang perkawinan, sebagaimana bahkan menganjurkannya, karena itu adalah kebutuhan manusia. Islam juga memerintahkan manusia agar menuntut ilmu hingga akhir hayatnya, bahkan ketempat yang jauh sekalipun sebagai bukti bahwa Islam sangat paham dan sejalan dengan naluri manusia sebagai makhluk yang memiliki kecerdasan dan kemampuan akal tinggi. Namun Islam juga tidak lupa agar manusia tidak terlalu larut dalam dunia ilmu pengetahuan sehingga melupakan hak-hak alam lalu membuat kerusakan, maka Allh berfirman, “............janganlah kamu membuat kerusakan di muka bumi.........”. selain itu apa yang diajarkan Islam juga kompleks. Mulai dari bagaimana cara makan, minum, kencing, buang hajat, bersuci, bagaimana berhubungan dengan Tuhannya, bagaimana berhubungan dengan sesamanya, semuanya diajarkan. Tidak ada satu pun hal sepele yang lewat dari ajaran Islam. Hal ini membuktikan akan kebenaran Islam serta kemuliaannya sebagai agama yang diturunkan Allah dan diridhoi-Nya.


KESIMPULAN
Dalam beragama hendaknya kita bisa membedakan mana yang benar dan mana yang salah secara sadar tanpa ikut-ikutan orang lain. Karena semua yang kita lakukan selama didunia akan dipertanggung jawabkan. Hati ditanya tentang apa yang dia pikirkan dan dia yakini. Pendengaran dan penglihatan ditanya tentang apa yang dia lihat, dan pendengaran ditanya tentang apa yang ia dengar. Semua anggota tubuh akan diminta pertanggungjawaban di hari kiamat.
Sebagai umat Muslim, kita harus mengetahui dan meyakini tentang kebenaran agama yang kita anut. Bahwasanya agama Islam adalah agama yang datangnya dari Allah dan tidak ada keraguan pada nya. Diantaranya berbagai kebenaran dalam agama Islam terdapat pada :
1.      Konsep tauhidnya
2.      Sifat Rasul yang membawa dan menyebarkan syariat Islam
3.      Kitab Al-quran, serts
4.      Ajaran-ajaran yang terdapat dalam Islam
            Saya rasa hanya sekian yang dapat saya sampaikan pada makalah ini, dan masih ada banyak lagi bukti-bukti kebenaran Islam lainnya yang menjadikan Islam adalah agama yang sempurna. Oleh karena itu kita sebagai muslim harus semakin yakin dan meningkatkan keimanan kita,amiin ya robbal alamiin.
           



Daftar pustaka





Tidak ada komentar:

Posting Komentar